Masuk Angin dan Sudut Pandang Medis
Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/jetzetli/public_html/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
JarrakSehat.com – Musim hujan telah tiba. Salah satu penyakit yang sering dirasakan saat musim hujan adalah masuk angin. Masuk angin merupakan kondisi ketika seseorang merasa pegal-pegal, kembung atau perut terasa penuh, mual, batuk, flu, merasa kedinginan, dan demam. Orang Indonesia umumnya merasa masuk angin bila salah satu dari gejala tersebut muncul. Namun, yang perlu dicatat adalah gejala tersebut bukan karena kemasukan angin dalam jumlah besar dari luar tubuh.
Istilah masuk angin cukup populer dan bahkan dianggap sebagai suatu penyakit. Masuk angin sering kali digunakan untuk menggambarkan masalah tidak enak badan, pegal-pegal, dan perut kembung. Banyak yang menganggap bahwa hal ini terjadi karena terlalu banyak angin yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat musim hujan. Bagaimana pandangan dunia medis tentang hal ini?
Masuk angin bukan merupakan istilah medis dan bukan pula suatu penyakit. Masuk angin hanyalah sebuah istilah yang digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan keluhan demam, menggigil, nyeri otot, pegal-pegal, perut kembung, serta hilangnya nafsu makan.
Penyebab Masuk Angin
Penyebab masuk angin bisa bermacam-macam, karena ada berbagai penyakit yang bisa menimbulkan keluhan di atas. Namun yang pasti, masuk angin tidak disebabkan oleh angin atau hujan secara langsung. Keluhan masuk angin paling sering muncul akibat menurunnya daya tahan tubuh, sehingga penderitanya rentan terinfeksi virus maupun bakteri.
Mengapa kondisi ini dikaitkan dengan angin dan hujan, masih belum jelas. Namun yang pasti, kurangnya paparan sinar matahari saat musim hujan memang bisa membuat produksi vitamin D di dalam tubuh menurun. Vitamin D ini adalah salah satu nutrisi yang berperan dalam daya tahan tubuh, selain vitamin C dan omega-3.
Menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan timbulnya penyakit dengan berbagai gejala yang disebut oleh masyarakat sebagai masuk angin. Gejala yang umumnya dirasakan adalah demam, menggigil, sakit kepala, batuk, pilek, nyeri otot, nyeri perut, perut kembung, sering sendawa, sering buang angin, dan merasa lemas.
Beberapa Penyakit yang Sering Disebut sebagai Masuk Angin
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masuk angin bukanlah suatu penyakit, melainkan sekumpulan gejala dari kondisi medis tertentu. Keluhan masuk angin bisa saja merupakan tanda dari beberapa penyakit berikut ini:
1. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi saluran napas atas ((hidung dan tenggorokan) merupakan penyakit yang paling sering dijumpai dengan gejala demam, pilek, dan batuk. Penyebabnya bisa virus atau bakteri.
Sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun bila sudah menyerang saluran pernapasan bawah (trakea dan saluran udara dalam paru-paru), misalnya pada penyakit pneumonia, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
2. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati. Gejala-gejala tersebut, khususnya kembung, juga sering dikatakan sebagai masuk angin.
Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.
3. Demam berdarah dan malaria
Kedua penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia. Keduanya pun sama-sama ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Demam berdarah dan malaria bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas. Jika tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.
4. Penyakit jantung
Penyakit jantung dapat terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup, akibat sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah jantung.
Kondisi ini sering kali menimbulkan nyeri dada yang disebut masyarakat sebagai angin duduk. Keluhannya bisa berupa nyeri ulu hati atau nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung, lemas, sesak napas, hingga pingsan.
Cara Mengatasi Masuk Angin
Meski umumnya dapat dapat sembuh sendiri, masuk angin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas Anda. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan masuk angin dan mempercepat pemulihannya:
Secara Alternatif
1. Kerokan dengan Bawang Merah
Kerokan menggunakan bawang merah biasanya sering
dilakukan dengan mengiris bawang merah menjadi beberapa bagian besar. Bawang
tersebut dicampurkan dengan minyak esensial atau baby oil kemudian digosokkan
pada tubuh. Menurut Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM. M.Kes, kerokan
dengan bawang memberikan Efek vasodilatasi adalah efek yang melancarkan
peredaran darah dan menimbulkan efek menenangkan. Kedua efek tersebut
menjadikan kerokan bawang merah ampuh untuk mengatasi masuk angin pada beberapa
orang. Tak hanya itu, bawang merah juga lebih aman digunakan ketimbang
menggunakan uang koin dan minyak. Karenanya, bawang merah lebih
direkomendasikan sebagai bahan kerokan bagi bayi, anak-anak, maupun orang
dewasa yang kondisi kulitnya tipis.
2. Jahe
Jahe termasuk bahan yang sering ditemukan di
beberapa obat masuk angin. Umumnya, jahe digunakan untuk mengobati masalah pada
perut, seperti mual, muntah, perut kembung, dan batuk. Jahe mengandung banyak
senyawa antiperadangan dan antioksidan, seperti gingerol, betakaroten,
capsaicin, asam caffeic, kurkumin, dan salisilat. Antioksidan dalam jahe dapat
membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, jahe memiliki efek
menghangatkan tubuh dan dapat merangsang aliran darah ke seluruh tubuh.
Kehangatan yang diberikan oleh jahe inilah yang mampu mengurangi rasa kembung
atau angin dalam saluran pencernaan.
3. Minum Minuman Hangat
Minuman hangat terbukti dapat meredakan berbagai
gejala flu dan dispepsia, seperti batuk dan perut kembung. Minuman hangat akan
menaikkan sirkulasi darah dan pengatur asam lambung. Selain itu, air hangat
juga meningkatkan metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah, serta menenangkan
syaraf dan otot sehingga dapat mengurangi gejala nyeri pada otot dan sendi
Dalam kondisi masuk angin, minuman hangat bisa menjadi sumber cairan yang
dibutuhkan tubuh. Ketika tubuh memiliki cukup cairan, tubuh bisa melakukan
fungsinya dengan baik, termasuk mengembalikan kekuatan sistem kekebalan tubuh.
4. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Setelah kerokan dengan bawang merah, tentu tubuh
memerlukan waktu untuk memulihkan diri dari masuk angin. Untuk mendukung sistem
imun supaya lebih kuat, Anda perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Jangan sampai gejala masuk angin membuat Anda malas untuk makan. Anda bisa
mencoba makan sup dari daging ayam, rempah-rempah, dan potongan sayuran untuk meningkatkan
nafsu makan. Tak lupa, Anda juga harus mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan.
5. Istirahat Cukup
Jika semua langkah itu sudah Anda lakukan, maka
istirahat cukup bisa menjadi pelengkap dari usaha Anda untuk mengatasi masuk
angin. Letakkan ponsel Anda, matikan televisi dan lampu Anda agar istirahat
Anda lebih berkualitas. Simpan tenaga Anda dan berikan kesempatan bagi tubuh
Anda untuk memerangi infeksi virus di dalamnya. Dengan beristirahat, tubuh akan
terbantu untuk memulihkan kondisinya.
Secara Medis
- Memperbanyak minum air putih, terutama pada kondisi muntah dan diare, untuk mencegah dehidrasi.
- Minum air hangat. Cara ini dapat membantu melegakan gejala infeksi saluran napas. Air hangat bisa dicampur dengan madu atau jahe untuk lebih menghangatkan tubuh.
- Beristirahat yang cukup. Hal ini penting dilakukan untuk membantu tubuh malawan infeksi.
- Tidak merokok serta menghindari konsumsi kafein dan alkohol.
- Mengonsumsi obat penurun panas. Demam dan nyeri otot pada masuk angin dapat diredakan dengan obat penurun panas dan antinyeri, seperti paracetamol.
Cara Mencegah Masuk Angin
Cara utama untuk mencegah masuk angin adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang mengandung protein, omega-3, dan antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan vitamin A.
- Berolahraga secara rutin.
- Berstirahat dan tidur yang cukup.
- Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, untuk mencegah penyebaran penyakit. Mencuci tangan perlu dilakukan sebelum dan sesudah makan, sehabis dari toilet, sesudah menyentuh binatang, dan sebelum maupun sesudah bersentuhan dengan orang sakit.
- Mengenakan jaket dan pakaian yang lebih tebal saat cuaca dingin.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa masuk angin bukan merupakan penyakit, melainkan istilah yang umum dipakai oleh masyarakat untuk menyebut keluhan tidak enak badan secara umum. Penyebabnya beragam, bisa penyakit yang ringan, bisa juga penyakit berbahaya.
Untuk mengobati masuk angin, penyebabnya harus diketahui terlebih dahulu. Meski umumnya masuk angin dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun jika gejala dirasakan bertambah berat dan menetap, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter. JarrrakSehat.com/ mwog